Duet Anies-Cak Imin, Sekjen PD Sebut Bentuk Pengkhianatan

Avatar

Tangerang7.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menerbitkan siaran pers terkait perkembangan situasi politik saat ini. Terutama menyoal perkembangan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri atas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

Teuku menyebut atas dasar keputusan sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Anies dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

Dalam siaran persnya, Teuku mengaku mendapat informasi tersebut dari Sudirman Said yang diutus Capres Anies Baswedan, Rabu 30 Agustus 2023.

“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia menginfirmasi berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli),” kata Teuku.

Menyikapi hal ini, Partai Demokrat melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. “Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat, tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan capres/cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai,” tulis siaran persnya.

Dalam siaran persnya, Partai Demokrat menjelaskan kronologis terbentuknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan hingga akhirnya Anies memutuskan untuk menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya.

Kunjungan Anies dan Tim 8 ke Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Demokrat SBY, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Al Jufri bagian dari kepututusan tersebut.

Bahkan duet Anies-AHY sudah direncankan untuk dideklarasikan pada awal September 2023. “Sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya, terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan, pada Selasa malam 29 Agustus 2023 di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” tulisnya.

Teuku menyebut, dalam akhir siaran persnya, dari rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan. (kam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *