Tangerang7.com, Ciputat – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan melakukan berbagai langkah aksi untuk mencegah dan menekan angka stunting. Pencegahan stunting harus segera dilakukan sejak dini.
Demikian diungkapkan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dalam rembuk penanganan stunting yang berlangsung di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel, Kamis (7/7/2022).
Oleh karenanya, beberapa kajian dan langkah-langkah strategis dibahas dalam agenda “Rembuk Stunting” tersebut.
Benyamin menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi gagal tumbuh yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.
“Untuk itu, penurunan dan pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal,” terang Benyamin.
Selain itu, stunting berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa dan menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit tidak menular degeneratif.
Menurutnya, penanganan stunting merupakan investasi pembangunan jangka panjang bidang sumber daya manusia. Sebab, stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang dalam penanganannya memerlukan peran dari berbagai lintas sektoral.
Kabid Pemerintahan Pembangunan Manusia pada Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kota Tangsel, Yusuf Ismail menambahkan, sejak tahun 2021 Tangsel sudah ditetapkan menjadi salah satu lokus prioritas pencegahan dan penurunan stunting.
“Berdasarkan data by name by address melalui aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan berbasis masyarakat, ternyata kenaikan prevalensi tersebut terjadi pada kelurahan yang berada di luar lokus penanganan stunting,” ujarnya.
Atas kondisi itu, maka ada sejumlah upaya yang akan diambil guna menindaklanjutinya.
“Salah satunya dengan penambahan jumlah kelurahan yang menjadi lokus prioritas penanganan stunting. Yang tadinya 10 kelurahan pada 2021-2022 menjadi 19 pada tahun 2023,” ungkaprnya.
Selain penambahan jumlah lokus, pihaknya juga akan melakukan beberapa penguatan sebagai upaya pencegahan kasus stunting baru.