Sejarah Bunker Peninggalan Jepang di Maros

Avatar
Gambar disimulasikan untuk kepentingan ilustrasi.

Tangerang7.com – Masuknya bala Tentara Jepang di Sulawesi Selatan tak dapat dipisahkan dari sejarah masuknya bala Tentara Jepang di Indonesia.

Berdasarkan catatan sejarah, bala Tentara Jepang melakukan pendaratan untuk pertama kalinya di Makassar pada tanggal 9 Februari 1942. Mereka berasal dari kesatuan Giyugun (Angkatan Laut).

Salah satu hasil karya bala Tentara Jepang yang masih dapat disaksikan hingga sekarang adalah Bunker di sekitar bandara lama Sultan Hasanuddin, tepatnya di Batangase, Kecamatan Mandai Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Bunker sendiri merupakan sebuah lubang atau ruang perlindungan bawah tanah yang dipakai sebagai benteng pertahanan dan perlindungan dari serangan musuh.

Dalam hal ini, bunker dipersiapkan Jepang dalam menangkis serangan sekutu dari udara. Karena pada waktu itu Lapangan Udara Kadieng (bandara lama) sudah dikuasai dan dijadikan sebagai pangkalan bagi bala tentara Jepang.

Teridentifikasi, bunker ini terdiri dari sepuluh buah. Semuanya terletak di kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai Kabupaten Maros.

Bunker tersebut secara garis besar berdenah Z dan T dan terbuat dari beton bertulang. Khusus dibuat untuk melindungi tentara Jepang dari serangan udara tentara Sekutu.

Sekilas, menyelami sejarah seakan kita berjalan pada masa itu. Berjalan untuk melihat dan melihat untuk mempelajari dan mengambil hikmah dari peristiwa sejarah masa lalu.

Sejarah akan membuat kita tidak jatuh pada lubang yang sama. Dalam arti, sejarah mendewasakan dan memberi petunjuk agar kita lebih bijaksana lagi. [ss]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *