Tangerang7.com, Tangerang – Dewan Pimpinan Daerah Kota Tangerang (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengadakan kegiatan bakti sosial di Kota Tangerang dengan memberikan bantuan tangan palsu kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Penyerahan tangan palsu ini merupakan wujud kepedulian PSI yang hadir untuk memberikan bantuan kepada penyandang disabilitas yang mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” ujar Ketua DPD PSI Kota Tangerang, Thresia Megawati Wijaya, di kantor PSI Kota Tangerang, Jalan Veteran No. 15 Blok D12, Sukasari, Minggu (25/08/2024).
Theresia Megawati Wijaya menjelaskan bahwa program ini adalah salah satu inisiatif sosial PSI Kota Tangerang yang bertujuan untuk membantu masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif mulia dari dua anak muda melalui kantor PSI Kota Tangerang ini untuk membantu mereka yang membutuhkan. Hari ini, kami telah memfasilitasi pemberian tangan palsu untuk anak dari salah satu warga,” jelas Thresia.
Ia juga menekankan bahwa bantuan ini sepenuhnya didanai oleh Fredy, yang bersama anak-anaknya, Jonathan dan Bella, menciptakan tangan palsu ini tanpa memungut biaya sepeser pun.
PSI Kota Tangerang juga terus membuka pintu bagi warga lainnya di kota Tangerang yang membutuhkan bantuan serupa, tambah Thresia yang akrab disapa Bu Mega.
Sementara itu, Fredy, donatur tangan palsu, menjelaskan bahwa ia merasa terpanggil untuk membantu sesama.
Jonathan dan Bella, lanjut Fredy, terinspirasi untuk belajar teknologi baru yang bisa membantu masyarakat, terutama karena di Indonesia belum ada tangan palsu dengan jari yang bisa menggenggam.
“Dari situlah anak-anak saya belajar dan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan ini,” ungkap Fredy.
Ia juga berharap keterampilan ini bisa terus berkembang dan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui dukungan dari Partai Solidaritas Bu Mega dan Pak Bambang.
Sutardi, kakek dari Muhammad Saka yang berusia 3,5 tahun dan tinggal di Perum Serua Barokah, Tangerang Selatan, sebagai penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya yang sebesar-besarnya kepada donatur melalui Partai DPD PSI.
Sutardi menjelaskan bahwa keluarganya telah lama menginginkan agar cucunya bisa beraktivitas meskipun dengan tangan palsu.
Muhammad Saka, yang memiliki kebutuhan khusus sejak lahir, juga telah menjalani lima kali operasi di rumah sakit di Jakarta karena tidak memiliki lubang anus sejak lahir.
Sutardi berdoa agar PSI terus berkembang dan dapat terus membantu masyarakat kecil seperti dirinya.